Denganmu, aku bisa mengendalikan emosiku.
Denganmu, aku bisa lebih sabar.
Denganmu, aku mampu tersenyum ketika hati menangis.
Denganmu, aku bisa lebih bijak.
Aku mengenalmu sosok yang bertanggung jawab dengan perkataanmu.
Kamu jujur. Kamu pekerja keras. Kamu sosok yang mengerti, penyayang dan seperti yg aku impikan.
Namun ketika kamu lemah, really2 down, kamu seperti bukan kamu yg kugambarkan tadi. Seketika seperti sekejap saja kamu mampu melemahkanku. Aku seperti kehilangan kekuatanku. Padahal aku ingin tetap kuat agar bisa menguatkanmu. Kamu membuatku gelisah. Kamu membuat hati dan pikiranku beku.
Aku pasrah dengan keadaan yang ada. Padahal aku berharap kamu masih berjuang untukku. Aku berharap kita bisa saling menguatkan.
Nanti jika aku benar2 pergi, semoga sosok wanita yang mendampingimu benar2 mengerti kamu sayang...
Mau menjadi seperti yang kamu mau. Pintar masak, mau mengurus rumah, menemani tidurmu, mengobati sakitmu, merawatmu, penurut, tidak keras kepala, semua yang kamu inginkan ada pd wanita itu.
Maafka aku jika ternyata bukan aku.
Aku benar2 masi belum rela pergi karna alasan yang tak mampu dtrima logikaku. Sejujurna seperti itu. Perjuangkan aku sampai akhir sayang. Apa perlu aku berlutut dan mencium kaki ibumu agar mendapat restu? Jika itu bisa meluluhkan hati ibumu, aku rela melakukannya.
Sayang, pergilah kalau itu maumu. Jangan mencariku. Aku juga akan pergi kemanapun kakiku melangkah.
Aku sayang kamu. Dan akan tetap seperti itu. :(
0 komentar:
Posting Komentar