Memey

Dear....
Saat ini aku sedang terpenjara dalam sebuah kesalahan besar, mungkin akan memperburuk kehidupanku di masa datang, aku harap sih tidak.
Namun kenyataan tak seperti harapan. Aku merasa dunia memusuhiku, walaupun terlihat biasa2 saja, semua tak seperti yang aku inginkan dan tak seperti pula yg aku bayangkan sebelumnya.
Kepolosan yg seperti teman2ku bilang padaku, aku tak mengerti kepolosan apa yg aku miliki hingga cahaya yg dulu aku genggam berubah seketika menjadi kegelapan.
Sisi baikku menangis.
Sisi burukku tertawa.
Apakah ini karma?
Apakah ini pelampiasan belaka?
Namun ini nyata.
Oh tidak, ini benar2 nyata.
Buktinya aku di sini sekarang.
Di ruang kesalahan yang tak kunjung aku lepaskan.
Ketika yg lain mendekati kebaikan, aku malah menjauhinya.
Entahlah, saat ini pun aku tak merasakan apa2.
Ingin menangis, tak bisa.
Ingin tersenyum, tak bisa.
Ingin menjerit, pun tak bisa.
Harus bagaimana?
Aku seperti akan menemui hal besar, sebut saja risiko atas kesalahanku ini.
Aku tau jalan keluarna, tapi aku belum bisa menjalankannya.
Mau menyalahkan siapa, karna ini murni kesalahanku.
Kalaupun benar karma, aku jg tak mungkin menyalahkan siapapun krna ini sudah terjadi.
Tinggal tunggu waktu saja.
Apa yg akan terjadi, terjadilah....

Kesalahan, akankah terus ada? Meskipun berusaha agar tak terjadi, nyatanya akan tetap ada.
Kesalahan, pergilah...kenapa selalu mengiringi jalanku? Kenapa tak henti memberiku semangat, kenapa aku tak rela melepasmu kesalahan...
Sungguh aku tak ingin slalu terkurung dlm sangkar indahmu, aku ingin mengusirmu, namun kenapa kau nyaman sekali di kehidupanku?
Kesalahan, pergilah klo nanti kau hanya memperburuk masa depanku.
Kesalahan, pergilah..pergi!!!

Ya Allah, sungguh hina hamba-Mu ini...
Datang kepada-Mu ketika kesedihan melanda...
Ya Allah, rasanya tenang sekali di rumah-Mu ini...
Damai...
Seolah kebisingan di luar sana tak berarti.
Ayat-ayat yang mengalun indah menjadi obat ketika aku tak tau kmana kaki melangkah, ketika hati tak tentu arah, dan pikiran seolah beku tak menentu.
Ya Allah...smua yang terjadi dan yang akan terjadi adalah kehendak-Mu, berikanlah hamba kesabaran dan keikhlasan untuk menerima semuanya.
Aku hanya bisa seperti ini, diam...
Entahlah, apa yang harus dilakukan?
Aku seperti buta arah, aku seperti tuli nasehat, bibirku kelu.
Ingin marah pun pada siapa? Ngga ada yang salah.
Lantas, harus bagaimana?

Dear...
Curhat lagi ni, aku sudah berusaha menutup luka ini, kenapa rasana perihna masih berasa? Aku benci sekali hal ini, dmn aku tak dapat mengendalikan emosiku, dmn aku harus merangkak kembali setelah dlumpuhkan, dmn waktuku trbuang percuma untuk hal2 yang seharusna jangan hadir, aku benci...aku benci kamu yg membuat semuana trjadi, km yg menghapus harapanku, km yg sebentar menggangguku dg kebohonganmu, km yg mencabik2 hatiku hingga meninggalkan trauma di dalamna, km yg tak pernah merasakan jd kekasih yg tak pernah dianggap, km tak pernah tau yg aku rasakan, km jahat! Padahal aku tak pernah berniat jahat padamu, km benar2 membuat semuana berhenti, harapanku, hari2ku, tawaku, km melambungkanku tinggi dan menjatuhkanku hingga tuk bangkit saja butuh waktu yg ga lama, tak sadarkah km bukan ak saja yg merasakn ini? Bagaimana bisa km hanya memikirkn kesenanganmu saja sedang km tak memikirkan harapan2 mereka yg km bohongi?
JAHAT!!!!!!
Seharusna klo memang tak mau serius jngn katakan serius, seharusna klo mau main2 jngn datanglah, jngn membuat harapan palsu, kenapa????
Pikirkan hati kami para wanita yg km beri harapan, pikirkan masa depan kami yg seharusna kami bs bagi waktu kami dg yg serius dg kami, ga mikir kesitu kah? Hebat sekali km ya, aku baru liat laki2 sejahat km...
Aku sudah gmw knl km lg, semoga kita tak pernah dprtemukan lg...alifnurzaqi