Dear...
Sayang, terima kasih sudah memilihku. Dalam keraguan yang kerap datang, tetaplah menguatkanku. Aku akan melakukan hal yang sama. Ketika aku ingin marah, peluklah aku. Karna itu menenangkanku.
Sayang, aku hargai kejujuranmu. Kalau kamu sedang merasa senang melihat wanita yang lebih enak dpandang daripada aku. Kalau kamu masih menghubungi wanita2 yang pernah dekat denganmu. Aku berterima kasih tuk kejujuran itu. Namun, entahlah itu membuatku sakit sayang, bisakah kamu menguntai kalimat yang dapat kuterima tanpa membuatku sakit?
Sayang, kamu sudah punya aku, apakah tak cukup dengan melihatku saja membuatmu bahagia? Maafkan aku, mungkin aku kurang cantik, mungkin fisikku juga kurang menarik, tapi ini aku sayang, wanita yang siap mendampingimu dalam suka dukamu. Hargai aku ya sayang.
Aku ingin kamu hanya melihatku, mungkin egois. Tapi ini keinginanku sayang, aku ingin kamu tetap memandangku ketika aku sudah tak cantik lagi. Di luar sana, ada banyak wanita yang lebih cantik, yang fisikna lebih bagus, tapi aku butuh laki2 yang tak peduli dengan itu. Kalau aku semakin tua, kulitku keriput, atau aku semakin gendut, apakah kamu masih dsampingku?
Sayang, maaf aku menulis seperti ini. Rasanya sakit mendengar kamu memuji wanita lain padaku, aku seolah menjadi tak berguna saat itu. Aku ingin lebih dari itu. Dari wanita2 yang kamu puji. Lihat aku sayang, katakan padaku. Apa yang ada pada diriku yang tak ada pada wanita2 itu?
Sayang, terima kasih sudah menyayangiku.
Mari kita saling menguatkan dan melengkapi satu sama lain
Aku sayang kamu....
Sayang....
07.28 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar